Jumat, 01 Maret 2019


UDANG KETAK...
UDANG TERLEZAT DARI LAUT...

Saya pernah makan udang, dari udang rebon yang halus, udang ebi, udang windu, udang dogol, udang galah hingga lobster besar. Tapi rasanya biasa saja, ya rasa udang gitu, malah kadang banyak yang rasanya tawar, mungkin karena sudah lama dan kena es, alias sudah tidak segar lagi..hehe
Setelah merasakan telur renjong yang bukan main enaknya, saya berkesempatan mencicipi udang segar dari jenis yang belum pernah saya cicipi, kata tuan rumah namanya udang ketak.
Saya fikir paling juga tidak jauh beda dengam rasa udang jenis lainnya, hanya saja kenapa harganya kok bisa mahal ? Satu ekor bisa berharga antara 30 ribu hingga seratusan ribu rupiah tergantung pada ukurannya.
Terhidang di depan saya udang ketak dalam jumlah sepuluhan ekor. Udang pertama saya ambil dan saya kupas kulitnya, ternyata tajam dan melukai jari saya. Waah...belum apa-apa sudah luka, terfikir rasa enggan untuk menyantapnya banyak-banyak.
Walau terluka, saya coba lanjutkan menyantapnya, Waaww...fantastic..! rasanya bukan seperti udang biasa yang saya makan, lebih seperti paduan antara rasa udang dan sotong atau cumi, ada gurihnya, ada manisnya, ada kenyalnya dan ada rasa bercampurnya rasa udang dan cumi. Ini udang terlezat yang pernah saya nikmati.
Tak lagi terasa luka dijari, yang ada udang berikutnya mulai dikupas dan berturut-turut menari di lidah. Enam atau tujuh ekor habis saya santap sebelum kemudian bertanya berapa harga perekornya. Sambil tersenyum pak Ibrahim menjawab untuk ukuran udang yang saya makan sekitar 30 ribu per ekor.
Sontak saya hentikan sejenak acara makan saya sambil dalam hati menghitung tujuh ekor kali 30 ribu... Hehe sepiring nasi saya ternyata bernilai 210 ribu rupiah...
Keheningan tak berlangsung lama, acara kupas udang berlanjut sampai semua ludes, setelah itu....lanjut ngopi di beranda depan.


Telur Renjong

Dalam salah satu perjalanan saya mendampingi pelaku-pelaku usaha mikro kecil di desa, saya bertemu dengan seorang pelaku usaha renjong di desa padang tikar kecamatan batu ampar kabupaten kubu raya. Selintas tak ada yang aneh dengan segala hal yang saya lihat dan rasakan seperti melihat proses pengolahan rajungan atau renjong dari jala tangkapan nelayan, penyimpanan, perebusan hingga pengambilan daging renjong tersebut untuk kemudian dikemas.
Saya juga dijamu makan renjong yang direbus mereka, juga udang sebagai menu lainnya. Kemudian ada satu lagi makanan yg disajikan yang belum pernah saya cicipi, kata tuan rumah ini telur renjong yang direbus dan hanya diberi sedikit garam.
Saya mencoba mencicipi sedikit telur tersebut, saat masuk ke dalam mulut dan mulai mengunyah, saya merasakan suatu rasa yang sulit saya gambarkan dengan pas. Suatu rasa yang sangat berbeda namun seketika meletakkan posisi makanan ini pada posisi teratas dalam hal kelezatan.
Suatu rasa yang belum pernah saya nikmati karena memang langka dan tak mudah ditemui, bahkan di tempat pak Ibrahim sendiri selaku tuan rumahpun telur renjong ini tak dijadikan produk jualan, bagi mereka bukan hal istimewa karena tersedia setiap hari. Tapi bagi saya inilah makan paling enak sedunia.


Shoutbox

Name :
Web URL :
Message :