MARI KITA RENUNGKAN SESAAT KONDISI MASYARAKAT KITA BELAKANGAN INI..
(wawancara imajiner ..)
Pengangguran dimana-mana..
Ada pula yang malas kerja, dll.
Bagaimana solusinya ?
Jadilah Wirausaha !
Nanti dulu..
Kenapa harus jadi wirausaha ?
Iya, sebab wirausaha itu anti nganggur !
Siapa bilang ? Jadi wirausaha pasti jadi BOSS, bukan bawahan. Kalau serius, statusnya malah bisa sebagai Direktur !
Tapi nyatanya wirausaha itu kecil-kecil usahanya ?
Itu kalau belum dilatih ngelolanya, belum dibimbing, belum dibina n belum diorbitkan.
Mereka juga kecil pendapatannya..
Belum tentu, penghasilan wirausaha bisa lebih besar daripada gaji karyawan biasa, asal tahu caranya…
Maksudnya jual es, jual kerupuk, jual minuman, jual roti begitu bisa gede hasilnya ?
Benar sekalee, asal bener ngendalikan usahanya sesuai bimbingan maka bisa jadi akan berhasil. Dan wirausaha itu pilihan jenis usahanya buanyaaak sekale, bisa dicari yang pas untuk setiap orang, contohnya hobby seseorang dapat dijadikan sumber uang. Dan walaupun jual keripik tapi bisa berkembang dalam jumlah besar atau pabrikan.
Maksudnya ?
Kalau diseriusi, usaha bisa dikembangkan menjadi badan usaha CV atau PT, dan orangnya jelas sebagai pimpinan perusahaan atau direktur.
Khan mahal kalau buat CV atau PT..
Kalau buat PT mungkin masih terasa mahal, tapi kalau buat CV cukup Rp. 350.000 di Notaris, dan anda langsung jadi direktur, ternyata jadi direktur itu tidak mahal. Mau??
OK ngarti, tapi gimana dengan modal usaha, khan harus besar juga ?
Ndak juga, ada usaha dengan modal seratus ribuan per hari tapi bisa punya keuntungan antara 1 sampai 3 juta per bulan, target penjualan juga ndak besar, cukup 60 sampai 80 bungkus saja setiap harinya, isi perbungkusnya cukup satu ons harga 5 ribu, hebat khan?!.
Masak sih ? Bisnis apa ?
Ya bisnis biasa saja, cukup keripik, atau kerupuk, kerajinan, atau olahan makanan sederhana lainnya, kalau memang serius bisa diceritakan lebih rinci.
Truss pemasarannya gimana ?
Itu dia, salah satu kunci keberhasilan, pemasaran harus ditangani secara khusus supaya target-target penjualan tercapai. Kalau target selalu tercapai maka penghasilan yang diinginkan juga akan tercapai.
Nanganinya gimana ?
Ya dilatih dulu tenaga-tenaga pemasarannya, diajari berbagai trik menjual, manajemennya juga diajarin, orangnya dihilangin dulu sifat malunya, diperbaiki penampilan orangnya, produk yang dijual juga diperbaiki tampilan kemasannya supaya lebih menarik dan lebih mudah dijual.
Jadi kalau kitanya serius mau berwirausaha bisa dibimbing supaya berhasil seperti itu ?
Iya.. dibimbingnya juga ndak setengah-setengah selama yang dibimbing semangat dan tidak mudah menyerah.
Kok ada ucapan menyerah ?
Maksudnya dimasa-masa awal usaha pastinya terasa berat, contohnya orang yang ndak pernah olah raga tiba-tiba disuruh olah raga, ya seperti remuk badannya, tapi kalau diteruskan akan menjadi biasa dan malah keenakan. Bisnis juga begitu. Contoh lain, orang laki-laki umumnya tidak bisa buat kue, kalau disuruh buat kue ya bisa stress dia, tapi kalau diajari pelan-pelan maka lama-lama jadi biasa dan malah jadi ahlinya.
Oo gitu, balik lagi ke penghasilan, wirausaha itu khan nggak tetap pendapatannya ?
Mau pilih mana, berpenghasilan tetap atau tetap berpenghasilan ? Menjadi karyawan itu berarti berpenghasilan tetap, jadi ya tetap segitu-segitu saja setiap bulan, kecuali kalau bisa naik gaji tiap bulan. Kalau menjadi wirausaha memang tidak tetap pendapatannya, kadang-kadang dua kali gajian, kadang-kadang tiga sampai empat kali, ndak tetap, tapi mereka tetap berpendapatan, malah seringkali semakin besar setiap bulannya. Semakin besar usaha maka semakin besar keuntungannya. Asal hati-hati.
Kok ada hati-hati ?
Iya, menjadi wirausaha itu harus selalu waspada terhadap hal-hal yang bisa merusak usahanya. Bukan cuma kegagalan saja yang harus diwaspadai, tapi keberhasilan juga harus diwaspadai karena bisa menggoda orang sukses untuk melakukan kesalahan.
Ok, sekarang gimana kalau nanti perlu modal besar karena usahanya sudah besar ?
Bisa ke Bank, bisa ke BUMN, bisa ke BPR, bisa juga ke Koperasi.
Kalau bunganya tinggi bagaimana ?
Bisa cari yang bunga kecil seperti ke BUMN, tapi pada dasarnya jangan terlalu takut pada bunga tinggi, kalau bisnis bisa jalan, jumlah pinjaman yang kita perlukan juga dikabulkan, dan keuntungan yang kita inginkan tercapai, artinya bunga pinjaman mampu dibayar, ya ambil saja, sederhananya sama-sama untunglah, yang pasti kan tidak seperti rentenir.
OK, ngerti, trus apa yang perlu disiapkan untuk jadi wirausaha yang baik ?
Sebenarnya cukup mentalitas yang baik dan kuat, sisanya hanya skill tentang teknik-teknik produksi, teknik pemasaran dan teknik pengelolaan. Mentalitas bisa dibilang 90 % dari bisnis, sedangkan skill hanya 5 % , teori juga 5 % saja.
Kenapa mental sangat penting ?
Iya, sebab mental dapat menjadi penghalang terbesar kalau mau buka usaha, kita menyebutnya mind blocker – penghalang fikiran -, seringkali orang sudah semangat menyusun rencana ini dan itu tapi pada akhirnya dirinya sendiri yang membatalkan.
Penghalang fikiran atau mental blocker itu seperti apa ?
Yang begitu khan banyak sekali disekitar kita.. gimana ngatasinya ?
Ikut pelatihan, tapi bukan asal pelatihan, pilih pelatihan yang bisa memperkuat mental bisnis kita, yang bisa selalu memotivasi kita, yang bisa mengajari bagaimana menghancurkan penghalang di fikiran kita, dan yang bisa membimbing dan mendampingi usaha kita, semacam konsultan pendamping.. begitu.
Begitu?!.. Kita sudah ngomong jauh, kalau kembali ke judul mengenai pengurangan pengangguran, bagaimana hubungannya ?
Begini, yang kita bicarakan dari tadi adalah konsep menciptakan wirausaha baru seperti anda, nah kalau konsep ini diterapkan kepada pengangguran yang ada disekitar kita, kemudian banyak pengangguran yang bersemangat membangun usaha baru, kan artinya pengangguran bisa berkurang, apalagi kalau bisa maju, kemudian tiap usaha tadi merekrut pengangguran lain menjadi karyawannya, maka efek dominonya akan terasa terhadap pengurangan pengangguran, bisa dimengerti?
Ngerti, tapi pelatihnya khan masih sedikit..
Benar, tapi pelatihnya juga bisa diperbanyak dengan melatih orang-orang yang punya kepedulian tinggi untuk membantu orang lain yang akan membangun usaha. Hebatnya lagi, sebenarnya calon pelatihnya juga bisa direkrut dari orang-orang yang statusnya pengangguran.
Masak sih ?
Jangan lupa, banyak penganggur yang statusnya sarjana, mereka berpotensi menjadi motivator dan pendamping, asal.. mereka diseleksi dulu dengan ketat, terutama mentalitasnya harus yang berpihak pada rakyat kecil, bukan orang yang hanya ingin cari kerja saja. Sebelum mendampingi orang lain, mereka harus dilatih terlebih dahulu dan menjadi wirausaha dulu sehingga tahu dan merasakan bagaimana rasanya menjadi wirausaha dan mengalami kesulitan-kesulitan serta tahu cara mencari solusinya.
Wow.. kesulitan ?
Iyalah.. seperti anak kecil belajar naik sepeda, pastinya sulit sekali pada awalnya, sering jatuh bangun, kadang luka, kadang nangis, tapi tidak kapok. Dengan sedikit bimbingan dari orang lain yang sudah bisa naik sepeda, biasanya jadi cepat pandai naik sepeda. Dan hebatnya lagi, setelah bertahun-tahun tidak naik sepeda keterampilan itu tidak akan hilang, tetap bisa naik sepeda, bisnis kurang lebih seperti itu, OK..?!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar